KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahi rabbi
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Iman kepada hari
akhir dan, Qada dan Qadar”.
Salawat serta salam marilah kita limpahkan kepada baginda
kita yakni Nabi Besar Muhammad Saw beserta keluarga dan kerabatnya.
Dengan kehadiran makalah ini mudah-mudahan dapat membantu
dalam proses belajar mengajar dalam bermakna bagi kita semuanya Amin.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah serta kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk pembuatan makalah yang akan datang.
Makassar, 23 oktober 2011
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………………………
a. Latar belakang…………………………………………………………………
b. Rumusan masalah……………………………………………………………
BAB 2. PEMBAHASAN………………………………………………………………
a. Pengertian hari kiamat
b. Tanda terjadinya kiamat
c. Fungsi iman kepada hari kiamat
d. Hubungan antara qada dan qadar
e. Fungsi iman kepada qada dan qdar
PENUTUP……………………………………………………………………………..
a. Kesimpulan
……………………………………………………………………
b. Saran …………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….
BAB.1
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang.
Tujuan pembuatan makalah ini semata-mata hanya untuk
memenuhi tugas pada mata pelajaran “AIK”, serta untuk memperluas pengetahuan kita tentang
iman kepada hari akhir dan, qada
dan qodar di mana kita dapat memahami apa yang disebut hari
akhir dan, qada dan qodar serta
fungsinya. dan berusaha mengimani dengan cara melaksanakan ibdah, seperti
shalat lima waktu, puasa ramadhan, shalat sunah dan sebagainya.
Rukun
iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada hari akhir
adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari berakhirnya
kehidupan dunia. Pada saat itu baik dan buruknya perilaku seseorang akan
dicatat bergantung bagaimana kadar keimanan seseorang dalam
hatinya.
Orang yang benar-benar beriman adanya hari kiamat akan senantiasa menjaga agar perilakunya baik dan berusaha menjauhi hal-hal yang buruk. Begitu juga sebaliknya.
Orang yang benar-benar beriman adanya hari kiamat akan senantiasa menjaga agar perilakunya baik dan berusaha menjauhi hal-hal yang buruk. Begitu juga sebaliknya.
Qada dan qodar merupakan ketentuan atau ketetapan dari
Allah SWT sehingga kita tidak dapat mengubah ketentuan tersebut.
B.
Rumusan
masalah
1. Jelaskan
pengertian hari kiamat?
2. Tanda
terjadinya hari kiamat?
3. Fungsi
iman kepada hari kiamat?
4. Hubungan
antara qoda dan qadar?
5. Fungsi
iman kepada qoda dan qadar?
BAB.2
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Hari Kiamat
Hari akhir disebut juga dengan hari kiamat, artinya hari kebangkitan. Pada hari kebangkitan ini semua manusia yang telah meninggal dibangkitkan kembali untuk mempertanggung-jawabkan semua amal perbuatannya selama hidup di dunia.
Hari akhir disebut juga dengan hari kiamat, artinya hari kebangkitan. Pada hari kebangkitan ini semua manusia yang telah meninggal dibangkitkan kembali untuk mempertanggung-jawabkan semua amal perbuatannya selama hidup di dunia.
B.
Tanda
Terjadinya Kiamat
1. Terbitnya matahari dari arah barat
dan terbenam dari arah timur. Hal ini terjadi karena perubahan besar dalam
susunan alam semesta.
2. Keluarnya suatu binatang yang sangat
aneh. Binatang ini dapat bercakap-cakap kepada semua orang dan menunjukkan
kepada manusia bahwa kiamat sudah sangat dekat.
3. Datangnya Al-Mahdi. Beliau termasuk
keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, beliau serupa benar akhlak dan
budi pekertinya dengan Rasulullah SAW.
4. Munculnya Dajal. Dajal adalah
seorang yang muncul sebagai tanda semakin dekat datangnya kiamat. Dajal bermata
buta sebelah dan mengaku sebagai “Tuhan”.
5. Hilang dan lenyapnya Al-Qur’an dan
mushaf, hafalan dalam hati. Bahkan lenyap pulalah yang ada di dalam hati
seseorang.
6. Berkumpulnya manusia, seperti
selamatan kelahiran, khitanan, perkawinan, ulang tahun, dll. Akan tetapi tidak
pernah sedikit pun dijalankan perintah-perintah-Nya serta dijauhi larangan-Nya.
7. Turunnya Nabi Isa as. Beliau akan
turun ke bumi ini di tengah-tengah merajalela pengaruh Dajal.
C.
Fungsi Iman kepada Hari Akhir
1. Menambah iman serta ketaqwaan kepada
Allah SWT
2. Lebih taat kepada Allah dan
Rasulullah SAW dengan menghindarkan diri dari perbuatan maksiat
3. Senantiasa hidup dengan hati-hati,
waspada, dan selalu meminta ampunan kepada Allah SWT
4. Memberi motivasi untuk beramal dan
beribadah karena segala perbuatan baik akan mendapat balasan di akhirat
5. Selalu menghiasi diri dengan
berzikir kepada Allah SWT sehingga jiwa menjadi tenang
D.
Hubungan Qada dan Qadar
Dalam Al-Quran kata qada
berarti hukum atau keputusan (Q.S. An-Nisa : 65), perintah (Q.S. Al-Isra : 23),
kehendak ( Q.S. Ali Imran : 47), dan mewujudkan atau menjadikan (Q.S. Fusillat
: 12). Sedangkan kata qadar berarti kekuasaan atau kemampuan (Q.S. Al-Baqoroh :
236), ketentuan atau kepastian (Q.s. Al Mursalat : 23), Ukuran (Q.S. Ar Ra’d
:17), dengan mengatur serta menentukan suatu menurut batas-batasnya (Q.S.
Fussilat : 10).
Ulama Asy’ariah, yang di pelopori oleh Abu Hasan Al
Asy’Ari (wafat di basrah Tahun 330 H), berpendapat bahwa qada ialah kehendak
Allah SWT mengenai segala hal dan keadaan, kebaikan dan keburukan, yang sesuai
dengan apa yang akan di ciptakan dan tidak akan berubah-ubah sampai terwujudnya
kehendak tersebut. Sedangkan qadar adalah perwujudan kehendak Allah SWT
terhadap semua mahkluknya dalam bentu-bentuk dan batasan-batasan tertentu, baik
mengenai zat-zatnya ataupun sipat-sipatnya.
Menurut ulama Asy’ariah ini, jelaslah bahwa hubungan qada
dengan qadar merupakan satu kesatuan, karena qada merupakan kehendak Allah SWT,
sedangkan qadar merupakan perwujudan dari kehendak itu. Qada bersifat Qadim
(lebih dulu ada) sedangkan qadar bersipat hadis (baru).
Selain itu, ada pula ulama yang berpendapat bahwa
hubungan antara qada dan qadar merupakan dwi tunggal, karena dapat di katakan
bahwa pengertian qada sama dengan pengertian qadar.
Rasulullah SAW ketika di tanya oleh malaikat Jibril
tentang dasar-dasar iman, beliau hanya menyebutkan (iman kepada qadar”, tanpa
menyebutkan iman kepada qada dan qadar. Rasulullah SAW bersabda :
االإ
يمان أ ن تو من با لله وملا ئكته وكتبه ورسله واليوم الا خر وتومن با لقد ر خيره
وسره (رواه مسلم)
Artinya : “Iman itu ialah engkau percaya kepada Allah, para malaikatnya,
kitab-kitabnya, para Rasulnya, hari akhirat, dan engkau percaya kepada qadar
yang baiknya ataupun yang buruk”. (H.R. Muslim)
Iman kepada qada dan qadar dalam ungkapan sehari-hari
lebih popular dengan sebutan iman kepada takdir. Iman kepada takdir berarti
percaya bahwa segala apa yang terjadi di alam semesta ini, seperti adanya siang
dan malam, adanya tanah yang subur dan yang tandus, hidup dan mati, rezeki dan
jodoh seseorang merupakan kehendak dan ketentuan Allah SWT.
Hukum beriman kepada takdir adalah fardu’ain. Seseorang
yang mengaku islam, tetapi tidak beriman pada takdir dapat di anggap murtad.
Ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang iman kepada takdir cukup banyak,
antara lain :
... إذا قضي أمرا فإ
نما يقول له كن فيكون.
Artinya : “Apabila Allah hendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup
berkata kepadanya : “jadilah”, lalu jadilah dia”. (Q.S. Ali Imran, 3 : 47)
... وقدرفيها
أقواتها ...
Artinya : “dan dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)
nya”. (Q.S. Fussilat, 41 : 10)
... وكان أمر الله
قدرا مقدورا.
Artinya : “Dan ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku” (Q.S.
Al Ahzab, 33 : 38)
Apakah manusia itu musayyar (di paksakan oleh
kekuatan Allah) atau mukhayyar (di beri kebebasan untuk menentukan
pilihannya sendiri)? Tidak benar kalau di iasana manusia itu mutlak musayyar,
tetapi juga keliru jika di katakana manusia itu mutlak mukhayyar.
Hal –hal yang musayyar misalnya, setiap manusia
yang hidup di bumi tubuhnya tidak ias terbebas dari gaya tarik bumi, beberapa
organ tubuh manusia seperti paru-paru, jantung, alat pernapasan, dan peredaran
darah bekerja secara otomatis diluar kesadaran atau perasaan, bahkan ketika
manusia tidur sekalipun.
Adapun hal yang mukhayyar mislanya, manusia
mempunyai kebebasn untuk memilih dan berbuat sesuai dengan kodratnya sebagai
mahluk. Allah SWT melalui Rasulnya telah memberikan petunjuk tentang jalan yang
lurus, yang harus di tempuh manusia, kalau ia ingin masuk surga, dan jalan yang
sesat yang harus di jauhi manusia jika ia tidak ingin masuk neraka.
Allah SWT berfirman :
وهد
ينه النجد ين
Artinya : “Dan kami telah menunjukan kepada dua jalan (jalan kebajikan
dan jalan kejahatan)”. (Q.S. Al-Balad, 90 : 10)
Bahwa manusia mempunyai kebebasan untuk menentukan
pilihan dalam berbuat. Hal itu tersirat dalam pristiwa berikut yang terjadi
pada masa Rasulullah SAW dan Khalifah Umar bin Khatab RA.
E. Fungsi Iman Kepada Qada dan Qadar
Allah SWT mewajibkan
umat manusia untuk beriman kepada qada dan qadar (takdir), yang tentu
mengandung banyak fungsi (hikmah atau manfaat), yaitu antara lain :
·
Memperkuat
keyakinan bahwa Allah SWT, pencipta alam semesta adalah tuhan Yang Maha Esa ,
maha kuasa, maha adil dan maha bijaksana. Keyakinan tersebut dapat mendorong
umat manusia (umat islam) untuk melakukan usaha-usaha yang bijaksana, agar
menjadi umat (bangsa) yang merdeka dan berdaulat. Kemudian kemerdekaan dan
kedaulatan yang di perolehnya itu akan di manfaatkannya secara adil, demi
terwujudnya kemakmuran kesejahteraan bersama di dunia dan di akherat.
·
Menumbuhkan
kesadaran bahwa alam semesta dan segala isinya berjalan sesuai dengan ketentuan
– ketentuan Allah SWT (sunatullah) atau hukum alam. Kesadaran yang
demikian dapat mendorong umat manusia (umat islam) untuk menjadi ilmuan-ilmuan
yang canggih di bidangnya masing-masing, kemudian mengadakan usaha-usaha
penelitian terhadap setiap mahluk Allah seperti manusia, hewan, tumbuhan, air,
udara, barang tambang, dan gas. Sedangkan hasil – hasil penelitiannya di
manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia kearah yang lebih tinggi.
(lihat dan pelajari Q.S. Almujadalah, 58 : 11)
·
Meningkatkan
ketakwaan kepada Allah SWT. Iman kepada takdir dapat menumbuhkan kesadaran
bahwa segala yang ada dan terjadi di alam semesta ini seperti daratan, lautan,
angkasa raya, tanah yang subur, tanah yang tandus, dan berbagai bencana alam
seperti gempa bumi, gunung meletus, serta banjir semata-mata karena kehendak,
kekuasaan dan keadilan Allah SWT. Selain itu, kemahakuasaan dan keadilan Allah
SWT akan di tampakkan kepada umat manusia, takkala umat manusia sudah meninggal
dunia dan hidup di alam kubur dan alam akhirat. Manusia yang ketika di dunianya
bertakwa, tentu akan memperoleh nikmat kubur dan akan di masukan kesurga,
sedangkan manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah dan banyak
berbuat dosa, tentu akan memperoleh siksa kubur dan di campakan kedalam neraka
jahanam. (lihat dan pelajari Q.S. Ali Imran, 3 : 131 – 133).
·
Menumbuhkan
sikap prilaku dan terpuji, serta menghilangkan sikap serta prilaku tercela.
Orang yang betul-betul beriman kepada takdir (umat islam yang bertakwa ) tentu
akan memiliki sikap dan prilaku terpuji seperti sabar, tawakal, qanaah, dan
optimis dalm hidup. Juga akan mampu memelihara diri dari sikap dan prilaku
tercela, seperti: sombong, iri hati, dengki, buruk sangka, dan pesimis dalam
hidup. Mengapa demikian? Coba kamu renungkan jawabannya! (lihat dan pelajari
Q.S. Al-Hadid, 57 : 21-24)
·
Mendorong
umat manusia (umat islam) untuk berusaha agar kualitas hidupnya meningkat,
sehingga hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari
hari ini. Umat manusia (umat islam) jika betul-betul beriman kepada takdir,
tentu dalam hidupnya di dunia yang sebenar ini tidak akan berpangku tangan.
Mereka akan berusaha dan bekerja dengan sungguh-sungguh di bidangnya
masing-masing, sesuai dengan kemampuannya yang telah di usahakan secara
maksimal, sehingga menjadi manusia yang paling bermanfaat. Rasulullah SAW
bersabda yang artinya: “sebaik-baiknya manusia ialah yang lebih bermanfaat
kepada manusia”. (H.R. At-Tabrani).
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dilaksanakan dengan amal perbuatan.
Kalau kita melihat qada’menurut bahasa artinya Ketetapan.Qada’artinya ketatapan Allah swt kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat Azali.Azali Artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnya keberadaan atau kelahiran mahluk.
Sedangkan Qadar artinya menurut bahasa berarti ukuran.Qadar artinya terjadi penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentuan sebelumnya. Qaqda’ Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir.
Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dilaksanakan dengan amal perbuatan.
Kalau kita melihat qada’menurut bahasa artinya Ketetapan.Qada’artinya ketatapan Allah swt kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat Azali.Azali Artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnya keberadaan atau kelahiran mahluk.
Sedangkan Qadar artinya menurut bahasa berarti ukuran.Qadar artinya terjadi penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentuan sebelumnya. Qaqda’ Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir.
b.
Saran
Kita seharusnya
lebih memahami dan menguasai lagi materi ini agar kita lebih
mengetahui lagi
tentang iman kepada hari akhir, dan qada dan qadar .
Daftar pustaka
Subki. A’la. Junaidi dkk. Akidah akhlak, gema Nusa. Klaten utara, 2008
www.akidah. Wapsport.com
Akidah. com
Terimakasih. Sangat membantu. Izin copy
BalasHapusBagi seorang muslim dan muslimah sudah seharusnya Kita memiliki semangat dan ghirah dalam mempelajari bahasa arab. Terlebih lagi bahasa arab dan wasilah bagi kita dalam mengenal ilmu syari.
BalasHapusQada dan Qadar Kaifa Haluk Artinya Ufa Bunga SMartphone